Siput murbei atau lebih dikenal sebagai keong emas (Pomacea canaliculata) merupakan hama penting pada pertanaman padi sawah. Hama ini sangat aktif pada malam hari pada kodisi sawah basah berlumpur atau tergenang air. Serangan keong emas sangat merusak karena menyerang tanama padi yang baru ditanam sampai tanaman umur 3 minggu. Kesulitan pengendalian hama ini terutama karena sifatnya yang cepat berkembang biak dan menghasilkan keturunan dalam jumlah besar dan dalam waktu singkat. Selain itu, keong emas mampu bertahan dalam waktu yang lama, sampai berminggu-minggu, dalam kondisi kering dan aktif kembali saat sawah mulai kembali dimasuki air.
Ada banyak cara pengendalian hama keong mas, mulai dari cara manual seperti pengumpulan keong dan telur sampai cara kimiawi dengan penyemprotan pestisida. Semua cara pengendalian tersebut pada dasarnya bisa dilakukan selama hasilnya efektif dan efisien menurut petani. Pada artikel ini kami akan menitikberatkan strategi pengendalian keong emas secara kimiawi, dengan didukung oleh pengendalian mekanis (manual). Tujuannya adalah memberikan informasi cara pengendalian yang efektif dan efisien sehingga tujuan petani dapat tercapai tanpa menyebabkan terlalu banyak pencemaran pada lingkungan atau membutuhkan biaya yang besar.
1. Pestisida/Moluskisida/Racun Keong
Gunakan pestisida berbahan aktif Fentin asetat. Ini merupakan pestisida racun kontak yang bekerja secara protektif dan kuratif mengendalikan hama keong. Merek dagang pestisida yang terdaftar untuk bahan aktif tersebut antara lain, Abojo, Antikeong, Astana, Basten, Bentan, Benzo, Bestnoid, Kresnoid, dan banyak lagi.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida atau racun keong ini diantaranya:
- Dosis: Dosis atau takaran pestisida perlu disesuaikan dengan kondisi air pada saat penyemprotan. Dalam kondisi macak-macak gunakan takaran atau dosis standar sesuai anjuran yang tertera pada label. Namun, dalam kondisi sawah tergenang air maka dosis pestisida perlu ditambah karena semakin besar volume air akan semakin menurunkan pengaruh pestisida. Racun keong efektif jika diaplikasikan dalam kondisi sawah agak tergenang dimana hama keong mas dalam kondisi aktif.
- Cara dan waktu penyemprotan: Penyemprotan moluskisida dengan butiran kasar dilakukan secara merata pada permukaan sawah pada satu hari sebelum tanam. Penyemprotan pada waktu ini dimaksudkan agar pada saat penanaman padi yang baru ditanam akan aman dari serangan hama keong emas.
- Lakukan penutupan saluran air pada saat penyemprotan. Hal ini perlu dilakukan agar pestisida tidak tercuci keluar atau air volume air sawah bertambah sekaligus mencegah populasi keong emas lain masuk ke petakan sawah.
- Pengamatan dan penyemprotan ulang : Sampai dengan umur tanaman 21 hari tanaman padi masih sangat rentan terhadap serangan hama keong emas. Oleh karena itu, selama fase tersebut perlu dilakukan monitoring terhadap populasi keong emas yang masih aktif. Sebagian populasi hama keong emas mungkin berada didalam lumpur saat penyemprotan pertama sehingga tidak terpengaruh oleh aplikasi moluskisida. Populasi hama baru dari luar petakan juga dapat masuk kedalam petakan sawah jika tidak terdapat penghalang pada pintu-pintu air. Namun biasanya serangan susulan hanya muncul pada spo-spot tertentu dimana terdapat genangan air, sehingga penyemprotan cukup difokuskan pada areal tersebut.
2. Cara mekanis (manual)
Setelah tanaman padi kita aman dari serangan hama keong emas, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melakukan pengendalian mekanis. Kegiatan pengendalian ini sangat mudah dilakukan dan efektif untuk menurunkan populasi keong mas dari waktu ke waktu, yaitu dengan memusnahkan telur keong mas. Hal ini dapat dilakukan cukup dengan mengambil atau menjatuhkan telur-telur keong emas yang kita temukan kedalam air. Proses pematangan telur keong emas sampai dengan menetas membutuhkan kondisi kering. Pencelupan kedalam air akan mengganggu proses pematangannya sehingga populasi telur menjadi rusak.
Demikian cara efektif pengendalian keong emas, semoga bermanfaat :).