Tanaman Holtikultura – Pengertian, Manfaat, Ciri, Jenis, Perbedaan

Budidaya tanaman hortikultura di dalam rumah kasa.

Tanaman holtikultura dinilai penting untuk dibudidayakan di dunia pertanian. Pasalnya, tanaman holtikultura tidak hanya menyediakan fungsi jasmani (nutrisi yang diperlukan tubuh), namun fungsi rohani (ketentraman) yang keduanya sama-sama dibutuhkan.

Bagi pegiat tanaman, tentu tidak asing lagi dengan istilah holtikultura. Praktik holtikultura pun sebenarnya sudah dilakukan dan berkembang sejak lama. Namun bagi Anda yang belum terlalu mengenal istilah holtikultura, berikut penjelasannya!

Pengertian Holtikultura

Nama holtikultura merupakan gabungan dari bahasa Latin, hortus yang berarti kebun, dan culture yang berarti budaya. Holtikultura sendiri termasuk dalam cabang pertanian yang berhubungan dengan pembudidayaan tanaman di kebun.

Pembudidayaan tanaman holtikultura umumnya dilakukan dengan media kebun atau pekarangan rumah sebagai lahan, dengan luas yang bisa disesuaikan. Bibit tanaman holtikultura sendiri bisa didapatkan di pasaran dengan kualitas (grade) yang bervariasi.

Ciri Tanaman Holtikultura

Tanaman holtikultura identik mudah rusak dalam hal kesegaran tanamannya (perishable). Produk hasil holtikultura hanya bisa dijual dalam jangka waktu yang pendek karena tidak tahan lama untuk disimpan. Berikut ciri-ciri tanaman holtikultura yang perlu Anda ketahui:

  • Umumnya berada di area penanaman yang spesifik.
  • Mudah busuk karena sifatnya yang sangat organik.
  • Produksinya musiman, sehingga banyak yang tidak tersedia sepanjang tahun.
  • Tergantung pada cuaca, serangan hama, dan penyakit.
  • Harga pasar yang tinggi karena memerlukan volume ruang yang besar.

Jenis Tanaman Holtikultura

Tanaman ini memiliki beragam jenis yang bahkan sudah familiar dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat klasifikasi yang membagi tanaman ini menjadi empat jenis beserta dengan contoh tanaman holtikultura:

1.      Tanaman Sayur (olerikultura)

Tanaman holtikultura sayur-sayuran menjadi salah satu kebutuhan pangan dengan permintaan yang tinggi. Ada sayur-sayuran musiman (wortel, bawang merah, sayur kol, dan lain-lain), serta sayur-sayuran yang bisa ditanam sepanjang tahun (melinjo, petai, dan jengkol).

2.      Tanaman Buah (frutikultura)

Buah-buahan yang hanya dapat tumbuh di musim tertentu seperti rambutan, mangga, durian, dan sebagainya. Namun ada juga buah yang bisa hidup sepanjang tahun, seperti pisang, nanas, belimbing, dan lain-lain.

3.      Tanaman Hias (florikultura)

Tanaman hias yang termasuk dalam holtikultura meliputi tumbuh-tumbuhan hias maupun bunga. Mawar, dahlia, dan melati merupakan contoh tanaman hias jenis bunga yang bisa ditanam di dalam pot.

4.      Tanaman Obat (biofarmaka)

Biofarmaka sendiri tergolong tanaman obat yang berbentuk herbal. Contoh dari tanaman obat atau biofarmaka antara lain serai, kunyit jahe, lengkuas, temulawak dan masih banyak lainnya.

Manfaat Holtikultura

Tanaman holtikultura memiliki nilai keunggulan, baik lokal maupun internasional, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Tidak hanya itu, hasil budidaya holtikultura juga memberikan manfaat bagi konsumen.

1.      Sumber Bahan Pangan

Produk sayuran dan buah-buahan yang dikonsumsi banyak orang merupakan hasil dari budidaya holtikultura. Sudah tidak diragunakan lagi bahwa metode pertanian ini sangat bermanfaat untuk dijadikan sumber bahan pangan.

2.      Penunjang Perekonomian

Metode holtikultura menghasilkan tanaman dalam jumlah dan peluang yang rata-rata besar. Para petani bisa menjual hasil pertanian mereka ke masyarakat luas agar mendapat penghasilan, sehingga dapat meingkatkan kesejahteraan ekonomi.

3.      Fungsi Kesehatan

Sejauh ini, tanaman obat hasil holtikultura dimanfaatkan untuk mendukung kualitas kesehatan masyarakat. Kelebihan tanaman holtikultura mampu menghasilkan obat-obatan herbal yang aman dikonsumsi oleh penggunanya.

Perbedaan Holtikultura dan Agrikultura

Ada perbedaan antara holtikultura dan agrikultura. Tanaman holtikultura dapat dimanfaatkan secara langsung. Sedangkan tanaman perkebunan (agrikultura atau agronomi) harus melalui tahap produksi lagi agar bisa dikonsumsi.

Penutup

Dapat disimpulkan bahwa metode holtikultura memiliki peran yang penting. Tanaman holtikultura tidak hanya meningkatkan perekonomian, namun juga dapat memenuhi kebutuhan pangan, obat, dan estetika bagi masyarakat.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.